Sunday, June 7, 2015

Aktivitas Fisik dan Nilai-Nilai Rekreasi



Oleh: Nanda Sulistiyo
 
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
      Dalam kehidupan manusia tidak pernah lepas dari suatu aktivitas yang dilakukan sehari-hari. Aktivitas merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu seperti berjalan, berlari, maupun berolahraga. Aktivitas fisik merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan atau mencapai sesuatu yang dikehendaki. Usaha sadar melakukan aktivitas fisik yang dilakukan juga untuk mempertahankan diri dan eksistensi dalam kehidupan sehari-hari, karena manusia dituntut bekerja dan beraktivitas untuk kelangsungan hidupnya. Dalam perkembangannya suatu aktivitas dilakukan untuk tujuan hidup, prestasi dan rekreasi.
      Zaman yang semakin berkembang dengan perubahan gaya hidup seseorang dewasa ini memberikan pengaruh yang positif maupun negatif. Banyak dari sebagian orang kehilangan waktunya karena menghabiskan waktu di kantor, perusahaan, sekolah dan tempat kerjanya. Dunia saat ini menuntut semua menjadi serba cepat, mulai dari teknologi yang terus berganti, transportasi dan juga perkembangan ilmu pengetahuan. Secara tidak sadar manusia telah melakukan aktivitas fisik yang dilakukan secara berulang dengan waktu yang sama. Hal ini tentunya dapat mengakibatkan tingkat stres, kejenuhan dan rasa lelah yang berlebihan.
      Manusia sebenarnya juga membutuhkan waktu luang, berkumpul bersama keluarga, teman, bermain dan rekreasi. Berkunjung ke suatu tempat atau rekreasi untuk mencari sebuah kesenangan merupakan pilihan yang tepat untuk menghilangkan rasa penat akibat aktivitas fisik yang berlebihan. Rekreasi merupakan salah satu aktivitas fisik karena di dalamnya juga mengandung gerak yang secara sadar dilakukan untuk mencapai kepuasan. Rekreasi sudah menjadi gaya hidup sebagian masyarakat yang telah paham mengenai pentingnya aktivitas fisik untuk mencari sebuah kesenangan.
Melakukan kegiatan olahraga seperti sepakbola, bersepeda juga dapat dikategorikan sebagai salah satu bentuk rekreasi tergantung bagaimana sudut pandang pribadi seseorang.
B.  Rumusan Masalah
      Sesuai dengan latar belakang tersebut diatas, makalah ini akan membahas mengenai kaitan aktivitas fisik dan nilai-nilai rekreasi, maka yang akan menjadi rumusan masalah yaitu:
1. Apa yang dimaksud aktivitas fisik ?
2. Apa yang dimaksud dengan rekreasi ?
3. Apa yang dimaksud dengan nilai-nilai rekreasi ?
4. Apakah hunbungan aktivitas fisik dengan nilai-nilai rekreasi ?
C.  Tujuan Penulisan
      Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kaitan anatara aktivitas fisik dan nilai- nilai rekreasi.
















BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Aktivitas Fisik
      Aktivitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik merupakan bentuk kegiatan yang melibatkan anggota tubuh untuk bergerak. Aktivitas fisik adalah setiap pergerakan tubuh akibat aktivtas otot-otot skeletal yang mengakibatkan pengeluaran energi (Faizati Karim, 2002: 6). Selain itu menurut badan kesehatan WHO, menjelaskan bahwa aktivitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik dan mental, serta mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat.
      Keuntungan melakukan aktivitas fisik secara teratur adalah terhindar dari berbagai macam penyakit, berat badan terkendali, mempunyai rasa kepercayaan diri, lebih bertenaga dan mencapai kebugaran jasmani. Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik juga membantu mengendalikan perilaku berisiko terutama di kalangan anak-anak dan orang muda, misalnya penggunaan tembakau, alkohol, penggunaan narkoba, diet yang tidak sehat dan kekerasan. Aktivitas fisik secara teratur juga dapat memberi manfaat bagi masyarakat dan ekonomi melalui peningkatan produktivitas di tempat kerja, ketidakhadiran pekerja yang lebih rendah dan omset dan sekolah berperforma lebih baik.
      Menjadi aktif secara fisik tidak perlu mahal atau melibatkan peralatan, sepatu khusus dan pakaian dan dapat dilakukan hampir di mana saja. Banyak kegiatan sehari-hari dan tugas-tugas seperti membawa bahan makanan, kayu, buku atau anak-anak yang baik aktivitas fisik komplementer, seperti menaiki tangga daripada menggunakan lift. Berjalan mungkin adalah aktivitas fisik yang paling umum dan paling sangat dianjurkan, benar-benar gratis dan dapat dilakukan di perkotaan, daerah taman dan bahkan di pusat perbelanjaan. Tidaklah penting untuk pergi ke kolam renang, gym atau olahraga fasilitas khusus lainnya secara fisik aktif.
Kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan seseorang akan mengakibatkan resiko terkena penyakit kronis dan secara keseluruhan diperkirakan dapat menyebabkan kematian secara global. Aktivitas-aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur memiliki efek yang menguntungkan terhadap kesehatan, yaitu:
  1. Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan darah tinggi dan lain-lain.
  2. Berat badan terkendali
  3. Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat
  4. Bentuk tubuh menjadi ideal dan proporsional
  5. Lebih percaya diri
  6. Lebih bertenaga dan bugar
      Secara keseluruhan melakukan aktivitas fisik secara terartur akan mengakibatkan kesehatan yang semakin baik. Berkaitan dengan aktivitas fisik, ada tiga macam aktivitas fisik yang perlu Anda ketahui dan penting untuk dipraktekan demi mempertahankan kesehatan tubuh yaitu:
  1. Ketahanan (endurance)
Aktivitas fisik yang bersifat ketahanan, dapat membantu jantung, paru-paru, otot dan sistem sirkulasi darah tetap sehat dan lebih bertenaga. Untuk mendapatkan ketahanan maka aktivitas fisik yang dilakukan selama 30 menit 4-7 hari per minggu. Contoh kegiatan seperti berjalan kaki selama 20 menit, lari, berenang, senam, bermain tenis.
  1. Kelenturan (flexibility)
Aktivitas fisik yang bersifat untuk kelenturan dapat membantu pergerakan tubuh lebih mudah. Mempertahankan otot tubuh tetap lemas (lentur) dan sendi berfungsi dengan baik. Untuk mendapatkan hasilny perlu dilakukan selama 30 menit 4-7 hari per minggu. Contoh kegiatannya seperti senam taichi, yoga, mencuci pakaian, mobil atau mengepel lantai.
  1. Kekuatan (strengh)
Aktivitas fisik yang bersifat untuk kekuatan dapat membantu kerja otot tubuh dalam menahan sesuatu beban yang diterima, tulang tetap kuat, mempertahankan bentuk tubuh dan membantu meningkatkan pencegahan terhadap penyakit seperti osteoporosis. Lamanya aktivitas selama 30 menit 2-4 hari per minggu. Bebrapa kegiatan yang dilakukan antara lain: push up, naik turun tangga, angkat berat atau beban.
B.  Pengertian Rekreasi
      Rekreasi secara harfiah yaitu membentuk atau menciptakan kembali. Definisi ini berasal dari kata’re’ dan ‘creation’. Re berarti mengulang atau kembali sedangkan creation memiliki arti membentuk atau menciptakan. Rekreasi merupakan sebuah aktivitas yangdilakukan seseorang selain pekerjaan. Kegiatan yang umum dilakukan untk rekreasi adalah pariwisata, olahraga, permainan, dan hobi. Rekreasi merupakan kegiatan yang dilakukan pada waktu luang atau akhir pekan untuk mengembalikan kesegaran fisik. Kamus Webster mendefinisikan rekreasi sebagai sarana untuk menyegarkan kembali atau hiburan. Rekreasi dapat dinikmati, menyenangkan dan bisa pula tanpa membutuhkan biaya.
      Rekreasi dapat juga membantu memulihkan kondisi tubuh dan pikiran yang sedang dialami serta mengembalikan kesegaran. Beberapa ciri-ciri dari rekreasi adalah: berupa kegiatan, bentuknya bervariasi, dilatarbelakangi oleh motivasi, dilakukan secara rutin, bersifat sukarela, serius dan berguna, fleksibel, bersifat universal serta produk sampingan. Dari bebarapa ciri tersebut dapat diketahui bahwa jenis-jenis rekreasi sangat beragam, diantaranya:
1.      Rekreasi berdasarkan sifat
Merupakan rekreasi aktif yang menenkankan manfaat fisik daripada mental. Contoh: panjat tebing dan yoga, sedangkan rekreassi pasif berlaku sebaliknya, lebih berorientasi pada manfaat mental daripada manfaat fisik. Contoh: membaca buku di perpustakaan, menonton televisi atau menonoton film di bioskop.
2.      Rekreasi berdasar tempat tujuan
Dibedakan menjadi dua yaitu: rekreasi dalam ruangan (indoor) dan luar ruangan (outdoor). Rekreasi indoor seperti membaca buku di perpus, makan di restoran, sedangkan rekreasi outdoor seperti rafting di sungai, mendaki gunung, berenang dan jalan-jalan di taman.
      Dari definisi diatas, rekreasi tidak hanya memberikan manfaat yang baik kepada fisik dan mental. Rekreasi fisik yang berlebihan dan memerlukan energi besar justru akan mengganggu kesehatan seseorang yang baru sembuh atau dalam kondisi yang kurang bugar. Contoh rekreasi yang berdampak buruk bagi kesehatan adalah mengkonsumsi alkohol di cafe atau bar dengan ruangan yang penuh asap rokok. Aktivitas tersebut akan mengakibatkan gangguan fisik yang berakibat menurunnya kesehatan tubuh, sehingga setiap orang harus bisa memilih jenis rekreasi yang berdampak positif dan baik untuk kesehatan.
C.  Nilai-Nilai Rekreasi
      Nilai-nilai rekreasi (recreation values) yaitu nilai-nilai permainan pada waktu senggang, sehingga memberikan sumbangan untuk mensejahterakan kehidupan maupun memberikan kesegaran jasmani dan rohani. Jika direncanakan secara efektif, rekreasi merupakan bagian integral dari seluruh pengalaman belajar atau mengajar. Para ahli memandang bahwa nilai-nilai rekreasi adalah aktivitas untuk mengisi waktu senggang. Akan tetapi, nilai-nilai rekreasi dapat pula memenuhi salah satu definisi “penggunaan berharga dari waktu luang.” Dalam pandangan itu, aktivitas diseleksi oleh individu sebagai fungsi memperbaharui ulang kondisi fisik dan jiwa, sehingga tidak berarti hanya membuang-buang waktu atau membunuh waktu. Nilai rekreasi adalah aktivitas yang menyehatkan pada aspek fisik, mental dan sosial. Menurut Syaifuddin (1990:24), kegiatan rekreasi merupakan salah satu kegiatan yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Secara psikologi banyak orang yang merasa jenuh dengan rutinitas perkerjaan dan berbagai masalah yang dihadapi, sehingga membutuhkan istirahat, tidur yang nyaman dan bersanatai. Melihat beberapa pernyataan di atas, maka nilai-nilai rekreasi dapat disimpulkan sebagai suatu aktivitas yang dilakukan  sebagai pengisi waktu luang untuk tujuan tertentu, diantaranya memperoleh kesenangan, kepuasan, penyegaran sikap dan mental, serta menambah wawasan.
      Banyak nilai yang dapat diperoleh dari kegiatan rekreasi, diantaranya: melepaskan ketegangan, energi yang berlebih dapat tersalurkan, mengajarkan anak bagaimana berolahraga dalam berbagai kegiatan sehingga kemampuan anak dapat dibangun dan ditingkatkan melalui rekreasi. Salah satu manfaat penting dari rekreasi adalah dalam pembentukan karakter atau sifat. Seperti diketahui bahwa anak-anak selalu belajar melalui aktivitas bermain. Melalui suatu program rekreasi yang telah di susun dan direncanakan dengan baik maka anak dapat belajar untuk menikmati penggunaan waktu dengan sebaik-baiknya. Secara lebih spesifik nilai-nilai rekreasi dalam kehidupan sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
  1. Mengembangkan rasa menghargai dan mencintai lingkungan serta melestarikannya.
  2. Mengembangkan pengertian dan kemampuan serta pemahaman akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dan menggunakannya secara bijaksana.
  3. Menggugah kesadaran manusia akan pentingnya membina hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya serta agar semakin mengenal sifat ataupun karakternya.
  4. Membantu mengembangkan secara positif tingkah laku serta hubungan sosial kepada individu.
  5. Membantu mengembangkan ilmu pengetahuan tentang praktek lingkungan yang sehat.
  6. Membantu membuat pelajaran di kelas agar menjadi lebih berarti melalui pengalaman langsung di lapangan.
  7. Membuka peluang membangun kerjasama antar masyarakat sekolah dengan organisasi pelayanan rekreasi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
  8. Menumbuhkan dan atau memperkuat rasa percaya diri dan harga diri yang merupakan pondasi yang kuat untuk menumbuhkan “self concept”.
  9. Mempererat persaudaraan dan tumbuhnya saling mendukung diantara anggota kelompok 
  10. Menambah atau meningkatkan keterampilan dan koordinasi.
  11. Menambah kesenangan pribadi serta rasa kebersamaan antara anggota kelompok.
  12. Mendidik seseorang untuk dapat mengisi waktu luangnya dengan kegiatan positif dalam arti, tidak merugikan dirinya sendiri, orang lain, atau lingkungan/alam dan sebaliknya mencegah munculnya kegiatan negatif, seperti penggunaan narkoba, vandalisme kegiatan destruktif, dan kegiatan negatif lain yang sejenis.
  13. Mengembangkan budaya hidup sehat, baik untuk pribadi maupun untuk orang lain dan atau lingkungan alamnya.
D.  Hubungan Aktivitas Fisik dan Nilai-Nilai Rekreasi
      Dari pengertian-pengertian di atas, maka dapat diketahui bahwa aktivitas fisik mempunyai hubungan dengan nilai-nilai rekreasi, aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur dan terencana akan memberikan manfaat bagi kesehatan seseorang. Aktivitas fisik yang memadai telah terbukti mampu memperbaiki status fungsional dan kualitas hidup serta meningkatkan kesehatan mental serta fungsi kognitif. Aktivitas fisik yang dilakukan seseorang secara teratur akan memberikan kesempatan untuk menjalin hubungan sosial dan memberikan kontribusi pada pengelolaan gangguan seperti depresi. Aktivitas fisik juga membantu mengembangkan jaringan muskuloskeletal sehat, yaitu tulang, otot dan sendi, juga koordinasi dan kontrol gerakan.
      Nilai-nilai rekreasi yaitu nilai permainan pada waktu senggang, sehingga memberikan sumbangan untuk mensejahterakan kehidupan maupun memberikan kesegaran jasmani dan rohani.merupakan kegiatan yang dilakukan pada waktu luang, memiliki kaitan dengan aktivitas fisik karena pada dasarnya nilai-nilai rekreasi bertujuan untuk mencari kesenangan atau untuk mencapai tujuan tertentu dan sebagian besar melibatkan gerak tubuh. Jika dikaji lebih dalam maka nilai-nilai rekreasi termasuk aktivitas fisik yang di lakukan oleh seseorang untuk memperbaiki kualitas hidup. Kedua aktivitas tersebut memiliki kesamaan yaitu melibatkan gerak tubuh dan mempunyai tujuan untuk mencapai sesuatu guna menjaga kelangsungan hidup ke arah yang lebih sehat dan baik.
















BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
      Hubungan antara aktivitas fisik dan niali-nilai rekreasi yaitu nilai yang terkandung dalam rekreasi merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik. Ditinjau dari gerak dan tujuannya maka nilai-nilai rekreasi merupakan penjabaran dan termasuk dalam aktivitas fisik karena sebagian besar  melibatkan gerak tubuh atau otot untuk mencapai tujuan kesenangan dan  memperbaiki status fungsional dalam kehidupan baik jasmani maupun rohani. Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur dan terencana merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kualitas hidup dan pembentukan karakter seseorang. Dalam melakukan aktivitas fisik tidak perlu mahal atau melibatkan peralatan, sepatu khusus dan pakaian dan dapat dilakukan hampir di mana saja.
      Setiap orang tanpa di sadari telah melakukan aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari, namun untuk mendapatkan aktivitas fisik yang baik dan menunjang kehidupan yang lebih baik maka diperlukan penyusunan dan  ketreraturan dalam melakukan hal tersebut. Sedangkan rekreasi juga dapat dilakukan dimana saja dan tidak selalu harus mengeluarkan materi, karena dapat dilakukan dirumah ataupun dengan olahraga rekreasi yang dipandang lebih menarik dan hemat, namun tidak mengurangi tujuan utama yang ingin dicapai oleh orang tersebut.
B.  Saran-saran
      Berdasarkan hasil penulisan makalah yang telah dilakukan, penulis berharap dan memberikan saran sebagai berikut:
  1. Bagi siswa atau masyrakat, hendaknya lebih aktif dalam melakukan aktivitas fisik, karena manfaatnya sangant besar untuk kehidupan dan kesehatan.
2.      Bagi guru atau tenaga pendidik, diharapkan mampu membuat rencana program rekreasi yang dikemas lebih menarik agar siswa tidak jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran.
3.      Bagi penulis, selanjutnya dapat mengembangkan penulisannya dengan menambah unsur-unsur lain dan menambah wawasan dalam dunia pendidikan.

















DAFTAR PUSTAKA
Aip Syaifuddin. (1990). Belajar Aktif Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Rekreasi. Jakarta: Grasindo.
Faizati Karim. (2002). Panduan Kesehatan Olahraga bagi Petugas Kesehatan. Jakarta: Depkes.
Webster repository.upi.edu/operator/upload/t_por_0907969_chapter2.pdf
WHO, 2010; Physical Activity. In Guide to Community Preventive Services Web site, 2008

No comments:

Post a Comment