BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pertumuhan dan perkembangan berlangsung mulai dari
dalam kandungan sejak terjadi pembuahan. Pola perkembangan gerak meliputi empat
tahap, yaitu pertumbuhan, perkembangan, kematangan, dan penuaan. Pertumbuhan
bersifat kuantitatif, sedangkan perkembangan bersifat kualitatif. Pertumbuhan
merupakan peningkatan dalam ukuran seperti peningkatan tinggi badan dan
penambahan berat badan. Perkembangan merupakan proses perubahan fungsi
fisiologis yang semakin terorganisasi.
Perkembangan motorik merupakan perkembangan
pengendalian gerak jasmani melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot
yang terkoordinasi. Pola perkembanagn motorik dapat diprediksikan. Pengetahuan
terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik diperlukan untuk
melakukan tindakan pencegahan terhadap hal-hal yang merugikan proses
perkembangan motorik maupun perlakuan yang dapat mendukung perkembangan
motorik.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat
dirumuskan masalah yang memerlukan pembahasan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik.
C.
Tujuan
Penulisan
1. Mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik.
2. Mendeskripsikan
penyebab keterlambatan perkembangan motorik.
3. Menganalisis
hubungan antara faktor biologi dengan psikologi terhadap perkembangan
motorik.
D.
Manfaat
Penulisan
Memberikan
informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkemabangan motorik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Faktor
yang Berasal dari Individu
1. Arah
perkembangan
Pada masa
awal kelahiran, kepala menyusun bagian yang luar biasa besar dari seluruh
tubuh, yaitu 1 : 4. Pada masa selanjutnya proporsi tubuh berubah, dan mengikuti
dua pola, yakni pola cephalocaudal
dan pola proximodistal.
a.
Chepalocaudal
Pola cephalocaudal
merupakan rangkaian dimana pertumbuhan tercepat selalu terjadi di kepala.
Pertumbuhan fisik dalam ukuran, berat badan dan perbedaan ciri fisik secara
bertahap bekerja dari atas ke bawah. Perkembangan sensoris dan motorik juga
biasanya berproses menurut prinsip cephalocaudal. Sebagai contoh, bayi lebih
dahulu dapat melihat obyek sebelum dapat mengendalikan tubuh mereka. Bayi juga
terlebih dahulu dapat menggunakan tangannya, sebelum dapat merangkak atau
berjalan.
b.
Proximodistal
Pola proximodistal merupakan rangkaian pertumbuhan yang dimulai
dari pusat tubuh dan bergerak ke arah tangan dan kaki. Contohnya kendali otot tubuh
dan lengan lebih dulu matang sebelum kendali tangan dan jari. Lebih jauh lagi,
bayi menggunakan seluruh tangannya sebagai kesatuan sebelum mereka dapat
mengontrol beberapa jari mereka.
2. Tingkat
pertumbuhan
Gangguan
ringan yang terjadi pada bayi usia 0-2 tahun tidak akan mengganggu perkembangan
motorik secara permanen apabila didukung asupan gizi yang cukup. Contoh kasus
adalah bayi lahir dengan berat 3 ons karena dalam kandungan kekurangan gizi,
setelah diberikan asupan gizi cukup dalam beberapa waktu dapat mengejar tingkat
pertumbuhan normal seusianya. Kecuali, bayi lahir dengan berat 3 ons karena
dalam kandungan kekurangan gizi, dua tahun pertama mengalami kekurangan asupan
gizi, maka anak tidak dapat mengejar tingkat pertumbuhan normal seusianya.
3. Hubungan
timbal-balik
Menurut Arnold Gesell
(1954) perkembangan merupakan suatu proses kematangan atau fisiologi. Apabila
kematangan fisiologi tidak dicapai, apa saja yang dilakukan tidak akan
berhasil. Proses cepat atau lambat kematangan sistem syaraf dan otot
dipengaruhi oleh gen.
4. Kesiapan
Kesiapan untuk belajar tergantung
pada konvergensi dari faktor biologis, lingkungan, dan fisik.
Perkembangan motorik mengikuti pola yang dapat diramalkan. Kesiapan anak untuk
dapat berjalan didukung oleh kematangan fisiologis, kekuatan anatomis, dan
bantuan orang tua dalam mengajarkan anak untuk berjalan.
B.
Faktor
yang Berasal dari Lingkungan
1. Ikatan
antara orang tua dan anak
Hubungan timbal-balik
antara orang tua dan anak mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan motorik.
2. Stimulasi
pengalaman
Kekurangan pengalaman
maupun stimulasi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Kuncinya
adalah memilih waktu yang tepat, dimana seseorang sudah “matang” untuk belajar
kemudian diberikan serangkaian pengalaman gerakan mendidik dan efektif.
3. Perangai/emosional
Temperamen seseorang
mempengaruhi pola interaksi dengan orang lain, kemungkinan dampak yang dapat
ditimbulkan adalah dapat terjadi peningkatan atau hambatan perkembangan.
C.
Faktor
yang Berasal dari Penugasan Fisik
1. Kelahiran
prematur
Prematuritas
menempatkan bayi pada posisi penuh resiko dalam perkembangan motorik. Dua macam
prematuritas:
a. Lahir
dengan berat badan di bawah normal
Bayi lahir setelah dalam masa kandungan
40≥37 minggu dan memiliki berat badan <3,3 gr. Dampak pada perkembangan motorik
adalah terjadi hambatan perkembangan motorik selama dalam kandungan.
b. Lahir
sebelum waktunya
Bayi lahir setelah
dalam masa kandungan <37 minggu. Dampak pada perkembangan motorik adalah
cenderung memiliki kesulitan belajar yang lebih, bahasa,
kekurangan interaksi sosial, dan masalah koordinasi motorik.
2. Gangguan
pola makan
Gangguan pola makan
berdampak secara langsung terhadap aspek fisiologis kemudian mempengaruhi aspek
psikologis dan fisik. Menurut Gallahu & Ozmun (1998: 63-67) terdapat empat
macam gangguan makan sebagai berikut.
a. Obesitas
Obesitas merupakan kelebihan
berat badan akibat penimbunan lemak berlebih. Penyebab obesitas adalah faktor
gen dan pola asupan makan tidak seimbang. Asupan kalori yang sesuai dengan
kalori yang akan digunakan tubuh akan mengurangi resiko terjadi obesitas,
selain itu olahraga sangat diperlukan untuk menjaga kinerja sistem fisiologis
dalam mengolah asupan makanan dalam tubuh. Akibat yang dapat ditimbulkan oleh
obesitas ialah gangguan metabolisme, peredaran darah, dan pernapasan sehingga
menimbulkan peningkatan kolestrol, darah tinggi, dan peningkatan gula darah.
b. Gangguan
“Binge Eating”
Orang yang mengalami
gangguan Binge Eating (pesta makan) ditandai dengan makan dalam jangka waktu dua jam, setidaknya
dua hari per minggu selama paling
sedikit enam bulan. Ciri-ciri perilaku penderita
gangguan Binge Eating adalah makan dengan jumlah besar ketika merasa
tidak lapar, makan lebih banyak daripada biasanya, makan sampai merasa perut
sudah terisi penuh, menyendiri ketika
makan karena merasa malu diketahui orang lain, dan merasa bersalah setelah
makan. Namun, penderita gangguan ini tidak melakukan purging atau
olahraga berlebih untuk mengurangi energi yang telah dkonsumsi.
c.
Anorexia
Nervosa
Penolakan makan karena
rasa takut yang berlebihan terhadap peningkatan berat badan. Anorexia Nervosa merupakan sebuah
penyakit kompleks yang melibatkan komponen psikologikal, sosiologikal,
fisiologikal. Penderita Anorexia Nervosa
dideteksi mengalami peningkatan rasio enzim hati ALT dan GGT sehingga terjadi
disfungsi hati akut pada tingkat lanjut.
d.
Bulimia
Nervosa
Bulimia
Nervosa merupakan kebiasaan makan
berlebihan yang terjadi secara terus menerus. Beberapa penderita Bulimia Nervosa mengkonsumsi obat
pencahar setelah makan berlebihan supaya terjadi pembalikan makanan (muntah).
3. Tingkat
kebugaran
a. Kebugaran
berkaitan dengan penampilan seseorang
Kebugaran yang maksimal
akan mendukung perkembangan dan penampilan motorik.
b. Keseimbangan
Semua gerakan didukung
oleh hukum dasar gerak mekanika. Prinsip keseimbangan adalah pusat gravitasi, garis
gravitasi, dan dasar dukungan.
c. Memberikan
gaya dan menerima gaya
Gaya adalah uapay yang diberikan massa yang satu dengan
yang lainnya. Hasil dari gaya berupa gerakan, penghentian gerak, dan perlawanan
gerak. Anggota tubuh manusia manusia menghasilkan gaya yang diproduksi oleh
otot, gaya yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi dan massa tubuh, dan momentum.
Setiap tindakan ada reaksi dan perlawanan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perkembangan motorik merupakan salah satu aspek
dari proses perkembangan secara total. Perkembangan
motorik berkaitan dengan ranah kognitif dan afektif manusia. Proses
perkembangan motorik dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti faktor biologi, lingkungan,
fisik, dan pengalaman.
B.
Saran
Pendidikan lebih baik
disesuaikan dengan tahapan perkembangan motorik agar efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Gallahue, David L. & Ozmun,
John C. (1998). Understanding motor development infants, children,
adolescents, adult 4th ed. Singapore: Mc Graw Hill.
No comments:
Post a Comment