Friday, May 22, 2015

Analisis Smash Bolavoli



Oleh:
Nanda Sulistiyo, S.Pd.


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permainan bolavoli pada dasarnya merupakan permainan yang menyenangkan dan biasa dijadikan rekreasi di waktu jenuh setelah melakukan aktivitas. Perkembangan bolavoli sangat cepat seiring dengan perkembangan olahraga sehingga bolavoli tidak hanya untuk rekreasi dan untuk mengisi waktu luang tetapi berkembang sebagai suatu profesi dan menuntut prestasi tinggi.
Menurut Sugiono, (1996: 42) Permainan bolavoli merupakan cabang olahraga beregu yang dimainkan oleh enam orang setiap team. Permainan ini akan berjalan dengan baik apabila setiap pemain minimal telah menguasai teknik dasar bermain bolavoli.
Dalam peraturan permainan bolavoli, bolavoli adalah olahraga yang dimainkan oleh dua team dalam satu lapangan yang dipisahkan oleh sebuah net. Terdapat versi yang berbeda tentang jumlah pemain, jenis/ukuran lapangan, angka kemenangan yang digunakan, untuk keperluan tertentu. Namun pada hakikatnya permainan bolavoli bermaksud menyebarluaskan kemahiran bermain kepada setiap orang yang meminatinya.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa permainan bolavoli adalah permainan yang dimainkan oleh enam orang tiap team dan dilakukan di lapangan yang bentuknya persegi panjang, ditengahnya dibatasi net yang fungsinya untuk memisahkan pemain antar teamTeknik dasar sangat besar pengaruhnya terhadap permainan ini, baik dan jeleknya permainan tergantung penguasaan teknik dasar pemain dan penegakan peraturan permainan oleh wasit.
Salah satu teknik yang sangat penting dalam permainan bola voli adalah smash. Smash merupakan teknik yang memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan angka dibandingkan teknik lainnya. Selain itu, smash merupakan teknik yang lebih disukai atlet ataupun penonton saat menyaksikan pertandingan bola voli.
Smash adalah tindakan memukul bola ke bawah dengan tenaga penuh, biasanya meloncat ke atas, masuk ke bagian lapangan lawan(Robinson 1993: 93). Teknik  smash digunakan untuk mematikan atau merusak permainan lawan. Teknik smash adalah teknik paling sulit dan memiliki gerakan yang komplek sehingga teknik smash harus dilatihkan pada atlet sejak dini karena padausia dini merupakan tahap yang rentan dengan kesalahan gerak. Bimbingan dari pelatih secara baik harus dilakukan untuk mengoptimalkan teknik atlet. Atlet yang telah lama terbiasa dengan gerakan smash yang salah akan sulit diperbaiki dandapat menghambat pencapaian prestasi maksimal.
Berbagai anggapan yang paling penting dalam pelaksanaan smash adalah menghasilkan angka atau tidak. Penggunaan teknik dengan benar merupakan proses penting dalam pelaksanaan smash karena secara biomekanika gerakan lebih efektif, efisien dan amansehingga lebih mudah dalam memukul bola. Dari pengamatan bagaimana pelatih melakukan penilaian kemampuan smash kepada anak latihnya masih ditemukan penilaian teknik smash yang berbeda dari masing-masing pelatih. 
Pelatih selain memiliki kemampuan bagusdalam teknik dan strategi juga harus mampu dalam mengevaluasi keterampilan. Penilaian teknik smash melalui evaluasi dari pelatih diharapkan dapat membantuatlet dalam memperbaiki teknik gerak yang salah. Mengubah atau memperbaiki teknik atlet yang sebelumnya berlatih teknik yang salah merupakan salah satu daritantangan tersulit yang dihadapi pelatih. Pelatih harus mampu mengoreksiketerampilan atlet melalui pengamatan secara langsung. Pentingnya kemampuananalisis bagi pelatih untuk mengetahui setiap tujuan gerak sehingga hasil gerak teknik smash secara efektif, efisien dan aman dapat tercapai.
Latihan fisik yang diberikan kepada atlet juga lebih  mengarah untuk  meningkatan  kualitas teknik smash terutama peningkatan kekuatan  otot perut, power tungkai  dan lengan. Minat atlet untuk  berlatih smash sangat tinggi karena menurut atlet teknik smash menjadi awal ketertarikan terhadap olahraga bola voli. Atlet berpendapat smash yang bagus adalah smash dengan pukulan kerasdan tajam. Kecenderungan memukul bola dengan keras dan tajam menyebabkan atlet kurang memperhatikan gerakan smash yang efektif, efisien dan aman sehingga dikawatirkan sulit untuk mencapai prestasi maksimal. Untuk membenahi kesalahan gerak smash pelatih harus mengevaluasi setiap tahapan gerakan  teknik smash.
BRumusan masalah
Dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana analisis teknik smash atlet bola voli?”




BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Hakikat Smash
Smash adalah tindakan memukul bola ke bawah dengan kekuatan besar, biasanya meloncat ke atas, masuk ke bagian lapangan lawan (Robinson1997: 13). Smash merupakan suatu teknik yang mempunyai gerakan yangkompleks yang terdiri dari: Langkah awal, tolakan untuk meloncat, memukul bola saat melayang di udara dan saat mendarat kembali setelah memukul bola (Yunus, 1992: 101). Hal itu dapat dilihat dari kerasnya bola yang dihasilkan bahwa teknik smash datangnya bola lebih keras dan menyulitkan bagi penerima bola. Kinda S. Asher (1997: 77) menyatakan“a spike in volleyball is the act of hitting a set ball from above the level of the net into theopponent’s court”(Spike atau smash dalam bola voli adalah tindakan memukul bola dari sebuah bola umpan di atas permukaan net masuk ke dalamlapangan lawan).
Smash merupakan teknik serangan yang bertujuan agar bola dapatmendarat di area lawan, tanpa bisa di block (ditahan). Dalam teknik smash ini, seorang smasher (penyerang) harus memperhatikan empat langkah dasar dalam melakukan smash, yaitu awalan (approach), lompatan, ayunan pukulan pada bola di udara, dan posisi mendarat (Yunus 1992: 153).Menurut Beutelstahl (1978: 35)  smasher dapat menyerang denganefektif apabila memperhatikan faktor-faktor, yaitu;
1.      Kualitas pemberian bola.
2.      Block pihak oposisi (lawan).
3.      Posisi pertahanan dari pihak lawan.
4.      Kemampuan teknik pihak smasher.
5.      Kondisi regunya dan regu lawan.
B.     Teknik Smash Bolavoli
Beutelstahl (1989: 23) membagi tahap melakukan smash menjadi 4tahap, yaitu; 1. Tahap pertama: Run up (lari menghampiri), 2. Tahap kedua: Take of (lepas landas), 3. Tahap ketiga: Hit (memukul bola saat melayang diudara), 4. Tahap keempat: Landing (mendarat). Menurut Yunus (1992: 112-115) tahap-tahap smash, yaitu:
1.      Tahap Awalan
Awalan tergantung dari lintasan bola umpan, kira-kira 2,5 sampai 4 meter dari jatuhnya bola. Langkah terakhir paling menentukan pada waktu mulai meloncat sehingga smasher harus memperhatikan baik- baik posisi kaki yang akan meloncat dan berada di tanah lebih dahulu,kaki lain menyusul di sebelahnya. Arah yang diambil harus diatur sedemikian rupa, sehingga atlet akan berada di belakang bola padasaat akan meloncat. Tubuh saat itu berada pada posisi menghadap net.Kedua lengan yang menjulur ke depan diayunkan ke belakang dan keatas sesudah langkah pertama, kemudian diayunkan ke depanehingga pada saat meloncat kedua lengan itu tergantung ke bawah didepan tubuh atlet.
2.      Tahap Meloncat
Untuk memukul right hand langkahkan kaki kiri ke depan denganlangkah biasa kemudian diikuti kaki kanan yang panjang, diikutidengan segera oleh kaki kiri yang diletakkan samping kaki kanan (untuk pemukul left hand sebaliknya). Langkah pada waktu meloncat harus berlangsung dengan lancar tanpa terputus-putus. Pada waktu meloncat kedua lengan yang menjulur digerakkan ke atas. Tubuh diteruskan, kaki yang digunakan untuk meloncat yang memberikan kekuatan pada saat meloncat. Lengan yang dipakai untuk memukulserta sisi badan diputar sedikit sehingga menjauhi bola, punggung agak membungkuk dan lengan yang lain tetap dipertahankan setinggi kepala yang berguna untuk mengatur keseimbangan secara keseluruhan.
Pada tahap tolakan ini, kaki berikutnya dilangkahkan hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak ke depan sedikit untuk mengerem gerak ke depan, dan sebagai persiapan meloncat ke arah vertikal. Kedua lengan diayun ke belakang atas sebatas kemampuan berupa gerak rotasi bahu. Bersamaan dengan gerakan ini, kaki ditekuk sehingga lutut membentuk sudut kurang lebih 110º yang merupakan sudut yang efektif untuk menolak karena  dengan  sudut tarikan otot yang besar akan menghasilkangaya besar, terlebih karena sudut ini bekerja pada sendi lutut yang mempunyai sistem katrol anatomik pada sendi lutut yang bersifat ellipsoidea rangkap (sendi bujur telur). Setelah itu badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang depan. Gerakan ini merupakan gerak fleksi tungkai bawah  (flexi genu) yang melibatkan otot  hamstring dan gerak  dorsoflexi yang melibatkan otot  tibialis anterio untuk persiapan menolak.
Tahap menolak secara kontinu dilanjutkan gerakan meloncat dengan tumit dan jari kaki menghentak tanah. Gerakan ini merupakan gerak ekstensi tungkai bawah (ekstensi genu) yang melibatkan otot  quadricep feimoris dan gerakan  plantarflexi yang melibatkan otot  gastrocnemius. Sambil meloncat kedua lengan  diayunkan ke depan atas yang merupakan gerak rotasi bahu ke atas (anteflexi) pada sendi bahu yang bersifatgloboidea (sendi peluru)  dengan melibatkan otot  deltoideus, otot  pectoralis major, otot biceps brachii, dan otot coracobrachialis. Sesaat setelah meloncat ketika tubuh melayang di udara posisi togok membusur ke belakang, yang merupakan gerak hiperekstensi togok (kayang). Telapak kaki, pergelangan kaki, panggul, dan togok digerakkan serasi untuk memperoleh rangkaian gerak yang sempurna agar terwujud gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.
3.      Tahap saat Memukul Bola
Dalam gerakan memukul dapat disesuaikan dengan jenis smash yang ada. Gerakan memukul hasilnya akan lebih baik apabila menggunakan lecutan tangan, lengan dan membungkukkan badan.
Keterampilan ini merupakan kerja koordinasi mata tangan dalam upaya menepatkan saat yang tepat dari jangkauan lompatan yang tertinggi dengan keberadaan bola yang jatuh. Dalam fase ini kerja otot-otot perut dan punggung sangatlan dominan
Ketika tubuh melayang di udara, jarak bola di depan atas sejangkauan lengan pemukul. Segera lengan dilecutkan ke belakang kepala dan dengan cepat lecutkan lengan ke depan sejauh jangkauan atau raihan legan terpanjang dan tertinggi. Bola dipukul secepat dan setinggi mungkin dengan perkenaan bola dan telapak tangan tepat pada bagian tengah atas bola. Pergelangan tangan aktif menghentak ke depan dengan telapak tangan dan jari menutup bola yang merupakan gerak fleksi pergelangan tangan dengan melibatkan otot flexor carpi radialis dan otot flexor pollicis longus pada sendi pergelngan tangan yang bersifat ellipsoidea (sendi bujur telur). Setelah perkenaan dengan bola, lengan pemukul membuat gerakan lanjutan ke arah garis tengah badan (gerak retrofleksi) yang melibatkan otot deltoideus, otot pectoralis major,dan otot lactisimus dorsi, dengan diikuti gerak tubuh membungkuk (gerak fleksi togok) yang melibatkan ototabdominis dan otot pectineus. Gerakn lecutan lengan, telapak tangan, togok, tangan yang tidak memukul, dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada di udara. Pukulan yang benar akan menghasilkan jalannya bola yang keras dan cepat menurun ke tanah dengan putaran yang cepat ke arah depan (top spin).
Pukulan menjadi penting juga untuk menunjukkan pukulan yang terkuat. Dengan kuatnya pukulan memberikan peluang untuk mendapatkan poin. Saat memukul, otot yang terlibat langsung adalah kelompok bahu seperti deltoid, travezeus dan triceps serta otot lengan bagian bawah.
4.      Tahap Mendarat
Cara mendarat dalam setiap smash sama, yaitu pada saat tubuh bagian atas membungkuk ke depan, kaki diarahkan ke depan untuk mempertahankan keseimbangan. Atlet mendarat pada kedua kakinya dengan sedikit ditekuk.
Dalam fase pendaratan, otot-otot tungkai menjadi domonan pula dalam menahan berat badan. Gerakan selanjutnya setelah memukul bola di atas net adalah mendarat dengan kedua kaki mengeper dengan menekuk lutut (gerak fleksi tungkai bawah) yang lentur untuk meredam perkenaan kaki dengan tanah. Pendaratan dilekukan dengan jari-jari kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong ke depan dengan memperlambat gerakan. Perlambatan gerakan dilakukan untuk memperkecil momentum hingga menjadi nol (berhenti bergerak) untuk mencegah cedera dalam bentuk kerusakan sendi.
Kunci-kunci gerak dasar smash menurut Greg Bach (2009: 148-150) adalah:
1. Pemain menghadap net dengan sudut sekitar 45º, kaki kiri melangkah pendek, lengan lurus berada di sisi badan sedikit mengayun ke depan.
2. Langkah yang kedua menggunakan kaki kanan, langkah lebih panjangdari pada langkah awal.
3. Selanjutnya melangkahkan kaki kiri kemudian yang terakhir langkah panjang dengan kaki kanan. Mengirimkan momentum dari tumit untuk melompat ke udara. Lengan mengayun kebelakang saat kaki kiri menapak.
4. Dengan segera menggerakkan tangannya ke atas kepala saat melompat.
5. Setelah kedua tangan di atas kepala siku sedikit di atas telinga. Telapak tangan mengadap ke atas langit-langit sebelum memukul.
6. Perkenaan bola pada titik tertinggi, selama ayunan siku tetap di atas bahu.
7. Perkenanaan telapak tangan pada bagian belakang bola, lengan secara penuh dijulurkan.
8. Lengan mengayun ke bawah untuk menambah kekuatan.
9. Menggerakkan pergelangan tangan untuk membuat putaran pada bola,untuk membantu mendorong turun ke lantai. 
10. Mendarat dengan kedua kaki, posisi kedua kaki selebar bahu.

C.     Kisi-Kisi Analisa
Teknik Smash
Indikator
Penilaian
1
2
3
4
Tahap Awal
a.       Badan condong ke depan, kedua tangan rileks disamping badan





b.      Langkah awalan pendek-pendek, tangan di samping badan, langkah terakhir panjang





c.       Sewaktu akan melompat, tangan berada di belakang badan (siap mengayun)





d.      Tangan mengayun lurus siku tidak ditekuk 





e.       Badan diarahkan menghadap ke arah bola yang akan dipukul dan tangan terayun sejajar dengan garis lurus badan





f.       Posisi badan waktu meloncat tegak lurus, ayunan lengan dibawa ke atas





g.      Saat meloncat bola berada di atas depan kepala




Tahap Pelaksanaan
a.       Sebelum menyentuh bola lengan lurus dan dekat dengan telinga, dipertahankan sampai saat menyentuh bola harus lurus





b.      Togok tetap lurus, kedua kaki menggantung rileks





c.       Telapak tangan terbuka menghadap bola, jari jemari sedikit terbuka





d.    Smasher menggunakan lecutan tangan dan pergelangan tangan





e.       Perkenaan pukulan pada raihan tertinggi. Pukulan diikuti gerak togok ke depan bawah





f.       Rangkaian gerakan dilakukan secara kontinyu tidak  putus-putus




Tahap Akhir
a.       Mendarat dengan togok lurus





b.      Posisi tangan rileks berada di samping badan





c.       Atlet mendarat dengan kedua kakinya, jarak antara kaki kanan dan kiri selebar bahu





d.      Mendarat dengan lutut mengeper 





D.    Menu Analisis
1.      Tahap Persiapan













 















2.      Tahap Pelaksanaan















3.      Tahap Akhir








 























E.     Hasil Analisis
Teknik Smash
Indikator
Penilaian
1
2
3
4
Tahap Awal
a.       Badan condong ke depan, kedua tangan rileks disamping badan



V

b.      Langkah awalan pendek-pendek, tangan di samping badan, langkah terakhir panjang


V


c.       Sewaktu akan melompat, tangan berada di belakang badan (siap mengayun)



V

d.      Tangan mengayun lurus siku tidak ditekuk 

V



e.       Badan diarahkan menghadap ke arah bola yang akan dipukul dan tangan terayun sejajar dengan garis lurus badan



V

f.       Posisi badan waktu meloncat tegak lurus, ayunan lengan dibawa ke atas



V

g.      Saat meloncat bola berada di atas depan kepala



V
Tahap Pelaksanaan
a.       Sebelum menyentuh bola lengan lurus dan dekat dengan telinga, dipertahankan sampai saat menyentuh bola harus lurus


V


b.      Togok tetap lurus, kedua kaki menggantung rileks


V


c.       Telapak tangan terbuka menghadap bola, jari jemari sedikit terbuka



V

d.    Smasher menggunakan lecutan tangan dan pergelangan tangan


V


e.       Perkenaan pukulan pada raihan tertinggi. Pukulan diikuti gerak togok ke depan bawah



V

f.       Rangkaian gerakan dilakukan secara kontinyu tidak  putus-putus



V
Tahap Akhir
a.       Mendarat dengan togok lurus


V


b.      Posisi tangan rileks berada di samping badan



V

c.       Atlet mendarat dengan kedua kakinya, jarak antara kaki kanan dan kiri selebar bahu


V


d.      Mendarat dengan lutut mengeper 



V

                    Jumlah skor yang diperoleh
Penilaian Proses  =  ----------------------------------------- X  100%
                      Jumlah skor maksimal
Keterangan :
  • Mendapat nilai Sangat Baik, jika skor antara             = 91 – 100%
  • Mendapat nilai Baik, jika skor antara                         = 80 – 90%
  • Mendapat nilai Cukup, jika skor antara                      = 70 – 79%
  • Mendapat nilai Kurang, jika skor antara                     = 60 – 69%
  • Mendapat nilai Kurang Sekali, jika skor antara          = Kurang dari 60%

                  60
Penilaian Proses  =  --------- X  100% = 88,23% (BAIK)
                  68

BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi, dan pengujian hasil penilaian, dapat diambil kesimpulan bahwa hasil penilaian analisis teknik smash berada pada kategori baik dengan persentase sebesar 88,23%.

  
DAFTAR PUSTAKA

Asher, Kinda S. (1997). Coaching Volleyball: the American Volleyball
Coaching  Assosiation. United States of America: Masters Press.

Bach Greg. (2009). Choaching Volleyball for Dummies. Indianapolis:
WilleyPublishing, Inc.

Beutelstahl Dieter. (1978). Belajar Bermain Bola Volley. Bandung: PT
Pioner Jaya.

Bonnie Robinson. (1993). Bimbingan Petunjuk dan Teknik Bermain Bola Voli.

Jakarta: Dahara Press.

Yunus. (1992). Olahraga Pilihan Bolavoli. Jakarta: Dep P dan K.

No comments:

Post a Comment